loading...
Virus
Ransomware Wannacrypt diketahui mulai disebarkan ke seluruh penjuru dunia
melalui jaringan Internet pada 14 April 2017 oleh sekelompok Hacker bernama
Shadow Broker yang mengklaim Tahun lalu telah membobol dan mencuri serangkaian
Tool “ Senjata Cyber “ dari National Security Agency (NSA),yang merupakan Badan
Intelijen milik Negara Amerika.Serangkaian Tool National Security Agency (NSA)
milik Amerika itu bisa dipakai untuk macam-macam hal oleh para penjahat
Cyber.Mulai dari membuat Virus Ransomware,memata-matai pengguna komputer,hingga
membangun pasukan “ bot “ untuk melancarkan serangan Cyber.Khusus serangan
Virus Ransomware Wannacrypt tersebut “ mengeksploitasi celah keamanan “ yang
disebut dengan Eternal Blue.Para peneliti meyakini Eternal Blue dikembangkan
oleh National Security Agency (NSA) Amerika untuk menerobos sistem keamanan
operasi sistem Windows buatan Microsoft.
Microsoft sendiri telah menyediakan pembaruan sistem keamanan
di Windows untuk mengatasi serangan Virus Ransomware Wannacrypt pada Bulan
Maret 2017.Namun masih banyak nya orang yang enggan melakukan update patch
Windows.Sehingga tidak menutup celah keamanan dan mengakibatkan kerentanan akan
serangan Virus dari para peretas (Hacker).Dengan demikian himbauan bagi para
pengguna komputer atau laptop berbasis operasi sistem Windows untuk melakukan
pengupdate’an patch dan memasang Anti Virus yang terupdate,lalu rutin melakukan
full scan Anti Virus.Untuk mengantisipasi terjangkitnya Virus dan serangan yang
di lancarkan para penjahat Cyber.
Virus Ranasomware Wannacrypt sebetulnya bukan “barang” baru
di Dunia Cyber.Tetapi,tampaknya para penjahat Cyber ini telah menyadari bahwa
porgram jahat ini lebih “mudah” digunakan untuk mendapatkan penghasilan
langsung ketimbang Virus komputer lainnya yang fungsinya hanya dapat merusak
komputer korban/komputer yang dijangkitinya.Lalu seperti apakah dampak serangan
Virus Ransomware wannacrypt yang di pergunakan para penjahat Cyber ini
........?_______Sama seperti namanya yang yang memiliki makna ”Perangkat Tebusan
Yang bikin ingin menangis”{ Ransomware Wannnacrypt} adalah program jahat yang
mampu menyandera data yang ada di dalam komputer korban.Data-data yang ada di
komputer korban dienkripsi (dikunci) sehingga tidak bisa dibaca oleh sistem
komputer.Kemudian untuk membuka data yang terenkripsi (terkunci) itu,korban
harus membayar sejumlah uang melalui alat pembayaran digital yang telah di
informasikan oleh sang penjahat cyber itu dengan jangka waktu lebih kurang 7
hari.Jika dalam 7 hari tidak di tebus maka seluruh data-data korban akan
dimusnahkan.Begitulah dampak kerusakan dari
Virus Ransomware Wannacrypt.ini lah yang membedakannya dari Virus
komputer sebelumnya yang hanya melakukan perusakan perlahan-lahan dan secara
sembunyi-sembunyi tanpa di sadari oleh korban.
Lalu seberapa besar dampak dan kerugian yang di alami akibat
serangan Virus Ransomware Wannacrypt ini.Yang kini di kabarkan dari berbagai
sumber menyebutkan bahwa Virus Ransomware Wannacrypt telah menyerang lebih dari
200.000 korban di sekitar 150 negara diantaranya,Amerika,Rusia,Inggris,China,Taiwan,Ukraina,Indonesia,dan lain-lain.Efek
serangan telah melumpuhkan Rumah sakit,Perusahaan besar,dan kantor
Pemerintahan.Di Inggris setidaknya ada 16 Rumah sakit yang tergabung dalam
jaringan National Health Service (NHS) menjadi serangan Virus Ransomware
Wannacrypt.Beberapa di antara Rumah sakit yang terkena serangan Virus
Ransomware Wannacrypt terpaksa meminta
pasien untuk membatalkan janji dengan Dokter karena sistem mereka terganggu.
Lalu saat ini,kabar terbaru
dari serangan Virus Ransomware Wannacrypt
yang di teliti oleh salah satu perusahaan keamanan digital,yaitu
Kaspersky Lab ,yang mempublikasikan hasil penelitian bahwa korban terbanyak dari terinfeksi akibat
serangan Virus wannacrypt adalah para pengguna operasi sistem Windows 7.Ini di
luar dugaan yang sebelumnya para pakar TI memperkirakan Windows 7 tidak
termasuk daftar serangan Wannacrypt .Namun hasil korban yang terdata oleh
Kaspersky Lab akibat serangan Wannacrypy banyak berasal dari Windows 7 yang
mencapai 98 persen dari keseluruhan korban Virus Wannacrypt .Jumlah itu
mencakup dari para pengguna Windows 7 Reguler, Windows 7 Home x64 Edition dan
Windows 7 Home Edition.Perlu dicatat atau di garis bawakan,bahwa analisa ini
hanya berasal dari komputer yang menjalani software Antivirus Kaspersky.Saat
ini sistem operasi lainnya yang menjadi korban serangan Virus Wannacrypt
yaitu,Windows 2008 R2 Server.Anehnya,jumlah korban serangan Wannacrypt yang
menggunakan operasi sistem Windows XP tidak banyak dan ini meleset dari
perkiraan.Ternyata penyebab Windows 7 menjadi korban terbanyak saat ini di
karenakan masih banyaknya penggunaan operasi sistem bebasis Windows 7.Laporan
menyebutkan bahwa Windows 7 masih menjadi Versi yang empat kali paling banyak
dipakai saat ini di seluruh Dunia dari pada Versi terbarunya yaitu Windows 10.
Ini semua dikarenakan para penjahat Cyber pembuat Virus
Wannacrypt memanfaatkan sistem Eksploitasi “ Eternal Blue “ yang merupakan
senjata Cyber curian dari badan intelijen Amerika (NSA).Eksploitasi EternalBlue
yang digunakan untuk pembuatan Virus Wannacrypt mengincar celah keamanan
protokol Server Message Block (SMBv1) di sistem operasi Windows yang biasanya
dipakai untuk sharing dokumen dan printer.Kehebatan dari Virus Wannacrypt ini,bisa
mencari korban dan menyebarkan diri secara otomatis dengan memindai komputer
mana yang memiliki celah terbukanya keamanan Server Message Block (SMB) di
jaringan Internet.Begitu berhasil menginfeksi satu komputer di wilayah
perusahaan,Virus Wannacrypt langsun menjalankan Worm untuk menginfeksi
komputer-komputer lainnya yang tergabung dalam jaringan lokal (LAN) secara
otomatis.
No comments:
Post a Comment